Rabu, 11 Juni 2008

FPI vs ALIANSI KEBANGSAAN UNTUK KEBEBASAN BERAGAMA (AKBB)

FPI vs ALIANSI KEBANGSAAN UNTUK KEBEBASAN BERAGAMA (AKBB)

CUKUP PALESTINA, AFGANISTAN,DAN IRAQ

Saya sangat prihatin tentang kejadian yang terjadi atas massa massa Front Pembela Islam vs Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama . kasus seperti ini kalau tidak secepatnya diselesaikan tidak lama lagi Indonesia akan jadi ladang perang saudara antar faksi-faksinya. Cukup Palestina yang berseteru (Hamas vs Fatah), Iraq (Syiah vs suni), Afganistan (Taliban dan pemerintah).

Para elit hendaknya lebih arif dan pihak yang berseterupun hendaknya lebih bisa menahan diri. Disini saya tidak membahas siapa benar siapa salah, saya menginginkan setiap orang hendaknya lebih santun dalam melaksanakan apa yang diyakininya. Apa sudah tertutupkah pintu dialog? bukankah Rosulullah sendiri melaksanakan dakwahnya salah satunya dengan dakwah bil-hikmah?

Saya sebagai umat Islam jujur merasa malu melihat kerisuhan yang terjadi pada saudara-saudaraku. Islam yang katanya rahmatan lil alamin kok terlihat seperti brutal. Saya jadi inget cerita Kholifah Umar bun Khatab.

"Pada saat Umar bin Khatab menjadi Kholifah, gubernur yang memerintah di Mesir adalah Amr bin Ash, pada saat itu Amar bin Ash ingin membuat istana kebesarannya, akan tetapi ada yang mengganjal karena ditempat yang akan dibuat istana berdiri gubuk reot kepunyaan orang Yhudi lagi, secara sepihak Amr bin Ash mengusir si Yahudi tersebut. Akhirnya si Yahudi berpikir kalau Amr bin Ash cuma gubernur kan di atasnya lagi masih ada Kholifah. Akhirnya si Yahudi itu pergi ke Mekkah menemui Kholifah Umar bin Khatab dan mengadukan apa yang telah Amr bin Ash lakukan. kemudian setelah mendengar cerita tersebut Kholifah Umar bin Khatab mengambil potongan tulang hewan dan menyayatkanan pedangnya membentuk garis lurus pada tulang tersebut dan menyuruh si Yahudi itu pulang dan agar menyampaikan pesan potongan tulang itu kepada Amr bin Ash. setelah sampai di Mesir si Yahudi memberikan potongan tulang yang sudah ada sayatan garis lurus kepada Amr bin Ash sambil berkata "tuan ada pesan dari Kholifah". Amr bin Ash pun ketakutan karena mendapat kritikan serius, dan meminta para punggawanya agar membangun kembali gubuk yang telah dihancurkan. Melihat Amr bin Ash yang tunduk seperti itu si Yahudi menyadari bahwa islam itu adil dan sebenarnya tidak semena-mena, bahkan akhirnya si Yahudi menyerahkan rumah kepada Amr bin Ash dan meminta istana agar tetap dibangun. Subhanallah"

Inti dari cerita tersebut adalah hendaknya kita melakukan pendekatan yang persuasif dalam menyelesaikan masalah. terhadap umat diluar islam saja kita harus adil dan santun apalagi terhadap umat sesama islam.

Semoga umat islam dapat dipertemukan kembali dalam kekhasanahan. amin